Kumon Connect, Cara Tepat Membangun Habit Belajar Anak Menggunakan Teknologi Digital

 


“Anakku susah banget kalau disuruh belajar loh, Mbak. Sukanya main HP teruuuus,” itu adalah curhatan yang sering diungkapkan oleh para orangtua, sebelum mengenal Kumon Connect. Apakah Bunda mengalaminya juga?

Perbedaan zaman memang seringkali menyebabkan konflik antara orangtua dan anak. Bagi orangtua, penggunaan perangkat digital oleh anak mungkin terlihat sebagai sesuatu yang “wasting time” dan mengkhawatirkan. Namun bagi anak, perangkat digital sangat penting dan sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Tugas orangtua adalah mendampingi dan mengarahkan anak, agar teknologi dapat menjadi alat untuk membantunya belajar, bukan malah menjadikannya kecanduan dan malas-malasan.

Karena sebenarnya, jika digunakan dengan tepat, teknologi bisa memaksimalkan potensi anak, lho! Dengan teknologi, anak bisa mendapatkan sumber belajar yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhannya. Teknologi akan memberikan akses mudah ke berbagai sumber daya pendidikan, seperti e-book, video pembelajaran, aplikasi belajar, dan platform pembelajaran online. Aplikasi dan perangkat lunak pembelajaran yang interaktif juga dapat membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, pendidikan yang didukung oleh teknologi akan membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja yang semakin digital.

Lalu, gimana cara tepat penggunaan teknologi untuk belajar? Baca artikel ini sampai habis ya!

Udah Belajar Online, Tapi Nggak Ada Perubahan

“Aku udah ngasih video pembelajaran lewat youtube, ikut les online, ngenalin game edukasi, tapi tetep aja ggak ada perubahan. Malah seringnya pakai HP buat searching jawaban PR, biar cepet selesai.”

Hmm… ternyata memanfaatkan teknologi dalam pendidikan itu susah-susah gampang ya. Disatu sisi teknologi mempermudah anak untuk mendapatkan informasi. Namun disisi lain, otak anak tidak dilatih untuk berpikir kritis dan analitis.

Kita melihat banyak anak-anak yang mengandalkan mesin pencari untuk mencari jawaban, tanpa benar-benar memahami konsep di balik pertanyaan tersebut. Mereka mungkin menemukan jawaban yang benar, tapi apakah mereka benar-benar memahami bagaimana mereka sampai pada jawaban itu?

Ternyata yang perlu kita pertanyakan bukanlah “teknologi apa yang bisa membantu anak belajar”. Tapi lebih tepatnya, “metode seperti apa yang bisa menjadikan anak SENANG BELAJAR?”

Karena, ketika anak sudah senang belajar, mereka akan lebih termotivasi untuk mencari dan menggunakan berbagai sumber daya, termasuk teknologi, untuk mendukung proses pembelajaran mereka. Dan ini tentu akan membuka pintu kemungkinan yang tak terbatas untuk mereka!

Membangun Habit Belajar dengan Metode Kumon

Kumon adalah salah satu metode belajar yang bisa dipertimbangkan untuk membuat anak senang belajar dan mandiri. Berbeda dengan bimbingan belajar lainnya, Kumon menawarkan program bimbel matematika anak, les bahasa inggris anak, dan kursus bahasa indonesia, yang terpersonalisasi sesuai kebutuhan anak, dengan latihan secara bertahap.

Metode Kumon pertama kali dikembangkan pada 1958, oleh seorang guru matematika Jepang bernama Toru Kumon. Ia menciptakan metode ini untuk membantu anaknya, Takeshi, dalam meningkatkan kemampuan matematikanya. Ia kemudian menciptakan serangkaian lembar kerja yang dirancang khusus agar dapat meningkatkan kemampuan matematika anak secara bertahap. 

Sebelum memulai program belajar Kumon, anak akan melakukan tes penempatan untuk mengetahui kemampuannya, tanpa mempertimbangkan usia atau kelas. Tes penempatan ini merupakan bagian terpenting dalam proses belajar. Karena ternyata, banyak anak-anak yang sebenarnya sudah duduk di kelas yang lebih tinggi, namun memiliki kemampuan belajar dibawah kelas tersebut. Sehingga mereka tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah dan menjadikannya MALAS BELAJAR.

Tidak jarang anak harus memulai dari level yang lebih rendah dari kelasnya, karena masih kesulitan melakukan penjumlahan dan pengurangan. Bayangkan, bagaimana dia harus menghadapi soal matematika di sekolah, jika dia belum menguasai konsep-konsep dasar matematika?

Memulai belajar dari titik pangkal yang mudah mereka kerjakan, akan memungkinkan mereka merasakan nikmatnya belajar. Ketika anak mendapatkan nilai 100, mereka akan bersemangat untuk mengerjakan lembar kerja secara mandiri. Tidak apa jika harus mundur selangkah, namun nanti Ia dapat mengejar ketertinggalannya, bahkan menyelesaikan soal-soal dari kelas yang lebih tinggi.


Kumon memang sangat mengutamakan kemandirian pada anak dalam belajar. Anak akan belajar secara mandiri sesuai panduan pada lembar kerja. Metode Kumon mendorong anak untuk membaca, berpikir, dan mengerjakan lembar kerja sendiri. Adapun pendamping Kumon bertugas untuk mengamati perkembangan anak, dan memastikan agar anak belajar pada tingkat yang “tepat”.

Ketika anak mengalami kesulitan mengerjakan lembar kerja, pembimbing Kumon tidak dengan segera memberikan solusi atas masalah kepada anak. Namun, mereka akan terlebih dahulu mencari tahu seberapa baik pemahaman anak terhadap materi sebelum memberikan bantuan. Dengan begitu, anak akan merasa puas karena dapat menguasai materi baru secara mandiri. Keterampilan belajar mandiri ini membantu anak menjadi lebih proaktif dan mendukung mereka dalam mencapai tujuan dan Impian, lho!

Saat mengikuti program Kumon, anak-anak akan diberikan lembar kerja yang harus diselesaikan setiap harinya. Mereka hanya perlu menghabiskan waktu sepuluh menit setiap hari untuk menyelesaikan lembar kerja tersebut. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa tertekan atau terbebani. Hal Inilah yang membantu membentuk kebiasaan belajar dalam diri anak.

Ada tujuh kebiasaan belajar yang dilatih saat belajar di Kumon. Pertama, anak perlu menyiapkan area belajar secara mandiri, mulai dari tempat yang nyaman dan tidak ada gangguan, hingga peralatannya. Kumon juga mengajarkan agar anak selalu berkomunikasi dengan guru, terutama jika mengalami kesulitan atau tidak membawa PR. Anak akan belajar mengatur jadwal agar tugas-tuganya dapat selesai tepat waktu. 

Anak akan terbiasa untuk tidak menunda-nunda pekerjaan, karena bisa jadi ada keadaan darurat yang dapat mempersulit penyelesaian tugas. Kebiasaan mendengar dan mencatat juga salah satu hal yang bermanfaat ketika di sekolah maupun dunia kerja. Anak-anak akan terbiasa menyorot poin-poin penting, seperti kata kunci, definisi, dan informasi penting lainnya yang mungkin perlu dirujuk saat belajar. Karena harus membawa pekerjaan rumah, anak dilatih untuk menyiapkan tas dan buku sebelum tidur.

Menurut penelitian Maxwell Maltz, dalam buku Psycho-Cybernetics, dibutuhkan waktu 21 hari atau 3 minggu untuk membetuk sebuah kebiasaan baru. Hal ini juga dialami oleh salah seorang siswa Kumon, Fatimah Gunawan, yang bercerita bahwa setelah tiga minggu, ia dapat duduk tenang dan fokus ketika mengerjakan sesuatu. Kebiasaan ini membuatnya menjadi orang yang bertanggung jawab, produktif, dan terbiasa memiliki target.

Kumon Connect, Solusi Tepat Digitalisasi Pendidikan

Meskipun diciptakan lebih dari 60 tahun yang lalu, Kumon selalu mengikuti perkembangan zaman. Kumon Connect merupakan cara terbaru Kumon Digital, yang dapat diakses menggunakan perangkat tablet dan stylus pen. Kumon connect menjawab permasalahan digital, yang seringkali menjadikan konflik antara orang tua dan anak. Biasanya, orangtua tidak mengetahui bagaimana perkembangan anak saat belajar online, sedangkan disisi lain anak merasa sudah belajar dengan keras, namun tidak mendapatkan apresiasi.

Dengan Kumon connect, orangtua dan pembimbing dapat memantau secara real time, apakah pekerjaan anak sudah baik, dari segi waktu dan hasilnya?, apakah anak mengalami kesulitan?, serta apakah perkembangan belajarnya sesuai track? Orangtua dapat mendukung dan memberikan pujian atas hasil belajarnya. Selain itu, orangtua juga dapat berkonsultasi dengan pembimbing untuk dapat memaksimalkan potensi anak. Hal ini tentu menjadi pengalaman berharga dalam proses belajar anak.

Berbeda dengan edu-tech lainnya, yang seringkali membuat anak terasingkan dengan orangtua dan guru, Kumon Connect justru ingin membuat jalinan kedekatan antara anak-anak, orang tua, dan pembimbing Kumon, melalui komunikasi yang intens dan hubungan personal yang erat. Hal ini diyakini dapat lebih membuat anak percaya diri dan terpacu untuk memaksimalkan potensi mereka.


Beberapa keunggulan Kumon Connect diantaranya sebagai berikut:

1.   Mudah Diakses Kapan Saja dan Dimana Saja

Dengan Kumon Connect, anak dapat mengerjakan lembar kerja kapanpun dan dimanapun, karena lembar kerja anak sudah tersedia di aplikasi Kumon Connect.

2.  Dilakukan secara Hybird

Metode Hybrid memungkinkan anak untuk belajar secara online maupun offline. Terdapat dua kali pertemuan dalam seminggu antara pembimbing dan anak. Anak diperkenankan untuk berkonsultasi secara online maupun offline dengan pembimbing sebanyak 2 kali dalam seminggu.

3.  Lebih Praktis

Jika sebelumnya anak perlu menyiapkan peralatan belajar berupa lembar kerja, pensil, dan penghapus. Sekarang anak hanya perlu membawa tablet dan stylus pen. Anak tidak lagi membawa PR lembar kerja yang banyak, serta lebih mudah mengarsipkan hasil belajar sebelumnya. Selain itu, Kumon Connect juga memudahkan anak ketika mengikuti program Bahasa Inggris (EFL). Kini, anak dapat langsung mendengarkan audio di lembar kerja, tanpa harus menggunakan perangkat tambahan.

4.  Lebih Cepat Mengerjakan

Pengerjaan lembar kerja dapat lebih cepat, karena anak tidak lagi menulis nama, tanggal, jam mulai, dan jam selesai. Lembar kerja anak bisa segera dinilai, sehingga anak bisa segera mengetahui kesalahan dan segera melakukan pembetulan. Hal ini menjadikan pemahaman anak terhadap materi menjadi lebih baik.

5.  Rencana Belajar yang Konsisten

Pembimbing dapat memberikan rencana belajar yang lebih konsisten dan efisien, karena dapat memantau perkembangan anak secara real time. Selain itu, pembimbing juga tidak perlu khawatir kehabisan lembar kerja sesuai level anak. Sehingga dapat mengoptimalkan potensi anak. Dengan Kumon Connect, anak dan orangtua dapat dengan mudah mengakses dan meninjau catatan belajar, seperti nilai, waktu, dan kemajuan belajar mereka melalui perangkat tablet.

6. Ramah Lingkungan

Sekarang, tidak ada lagi tumpukan kertas yang dibawa anak ke rumah. Dengan mengurangi penggunaan kertas, kita juga bisa membantu mengurangi penebangan pohon yang berlebihan.

Kumon Connect telah terbukti membawa pendekatan yang inovatif dalam mempercepat dan mempermudah proses pembelajaran bagi anak-anak. Dengan beralih ke platform digital, Kumon tidak hanya memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, namun juga memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif bagi anak-anak.

Subject Kumon Digital yang Dapat Diakses Melalui Kumon Connect

1.     Program Matematika



Les matematika online Kumon bertujuan untuk mengembangkan kemampuan belajar  matematika sedini mungkin, sehingga anak dapat dengan mempelajari materi matematika SMA dengan mudah, seperti persamaan dan kalkukus integral.

Selain itu, program matematika Kumon juga dapat memperkaya kemampuan berhitung, menanamkan kemampuan analisa matematika dan mengembangkan kemampuan berpikir. Hal ini akan menuntun mereka untuk mengembangkan kemampuan memecahkan berbagai persoalan yang akan mereka hadapi di dunia nyata. Terdapat 20 level, dari 6A hingga O ditambah 4 level tambahan yang dapat anak lewati untuk memiliki dasar-dasar matematika yang baik. Untuk saat ini, lembar kerja matematika yang dapat diakses melalui Kumon Connect adalah level 6A-L.

2.     Program Bahasa Inggris (EFL)

Kursus Bahasa Inggris online EFL (English as a Foreign Language) adalah program pembelajaran Bahasa Inggris Kumon, yang dirancang khusus untuk siswa yang bukan penutur asli bahasa Inggris, sehingga mereka dapat mengembangkan kemahiran bahasa Inggris yang baik meskipun tidak berada dalam lingkungan berbahasa Inggris. Tujuan utama Kumon EFL adalah meningkatkan pemahaman bacaan dalam bahasa Inggris pada tingkat yang lebih tinggi. Saat ini, lembar kerja Bahasa Inggris level 7A-K dapat diakses melalui Kumon Connect.

Untuk mencapai tujuan tersebut, program Kumon EFL memusatkan latihan pada kemampuan mendengar dan memahami ekspresi bahasa Inggris, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan mendengarkan bahasa Inggris. 

Penggunaan suara dalam Kumon EFL disajikan melalui rekaman audio dari penutur asli bahasa Inggris, yang harus didengarkan oleh siswa setiap kali mereka mengerjakan lembar kerja.

Selain itu, ketika mengerjakan lembar kerja, siswa juga diajak untuk membaca secara lantang, menulis sambil mengamati gambar atau ekspresi, dan melakukan kegiatan ini secara konsisten setiap hari. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengingat dan memahami bacaan serta ekspresi bahasa Inggris dengan lebih baik. Dengan pemahaman yang meningkat, siswa akan memperoleh rasa percaya diri yang kuat, dan pembelajaran bahasa Inggris pun menjadi lebih menyenangkan bagi mereka.

Gimana, sudah siap membangun habit belajar di Kumon Connect? Sharing di kolom komentar yuk!

Komentar

  1. Masya Allah..jadi pingin masukin anak ke.kumon..jadi semangat nyari cuan nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalau bisa menginspirasi. Yuk semangat cari cuan umm, biar anak bisa dapet pendidikan terbaik! ☺

      Hapus

Posting Komentar

Aku tunggu komentarnya ya!